Facabook menyediakan penggunanya sebuah fitur yang dapat digunakan untuk membuat dan membagikan status. Tapi tentunya Facebook mempunyai aturan atau kebijakan sendiri untuk membatasi penggunanya.
Aturan posting di Facebook harus dipatuhi pengguna Facebook setiap kali akan memposting atau mengunggah status, baik di beranda Facebook atau di dalam grup-grup dan halaman Facebook.
Pihak Facebook juga sudah menjelaskan secara detail mengenai apa-apa saja yang tidak boleh dilakukan penggunanya saat mengunggah postingan di Facebook. Berikut ini pembahasannya.
Hal yang dilarang untuk di posting di Facebook
Aturan mengenai postingan konten apa saja yang tidak boleh di unggah di Facebook, sebenarnya ada banyak sekali. Semua bisa kamu lihat di Standar Komunitas Facebook.
Tapi disini aku akan menjelaskannya secara singkat dan jelas supaya kamu lebih mudah paham dan ingat.
Ini dia konten-konten yang dilarang oleh Facebook menurut Standar Komunitas Facebook.
1. Konten terkait tindak kekerasan dan kriminal
Poin pertama yang dilarang oleh Facebook adalah konten-konten yang mengandung tindak kekerasan dan kriminal. Facebook akan menghapus konten, menonaktifkan akun, kemudian mengadukan kepada pihak berwajib jika Facebook yakin bahwa konten tersebut akan sangat membahayakan keselamatan fisik seseorang/publik.
Lebih spesifiknya lagi, konten-konten yang menawarkan jasa pembunuh bayaran, pengakuan atau pernyataan niat menculik/membunuh, dan sejenisnya, atau konten yang berisi instruksi, atau tata cara melakukan kekerasan, membunuh, atau misalnya konten yang berisi tata cara membuat bom dan bagaimana meledakkannya.
Termasuk juga konten-konten kriminal seperti misalnya konten yang terbukti sebagai tindak penipuan, pengelabuan, hacking, dan tindak kriminal lainnya.
2. Konten yang bisa membahayakan seseorang
Ada banyak tipe konten yang bisa membahayakan seseorang ini.
Konten-konten yang berisi tentang cara menyakiti diri sendiri, atau bunuh diri, termasuk konten fiksi seperti meme atau ilustrasi yang menggambarkan tentang bunuh diri atau menyakiti diri yang sadis.
Konten-konten yang dianggap Facebook sebagai tindak pelecehan, perundungan seperti misalnya konten yang bermaksud merendahkan, mempermalukan, umpatan atau penghinaan yang parah yang mengancam keamanan seseorang.
Termasuklah konten-konten yang membagikan atau meminta informasi pribadi melalui Facebook atau tautan eksternal yang membahayakan keamanan (mungkin seperti link-link phising)? jika Facebook telah mendapatkan bukti dan memang konten tersebut berbahaya bagi pengguna, maka konten tersebut akan dihapus.
3. Konten yang menyinggung
Kalau ini mungkin kamu sudah bisa mendefinisikan sendiri ya.
Pokoknya konten-konten yang menyingggung seperti misalnya konten yang berisi ujaran kebencian, merendahkan, atau penghinaan yang tidak manusiawi terhadap masalah sensitif yang dilindungi seperti masalah suku, ras, agama, kasta, gender, penyakit, dan lain sebagainya.
4. Konten yang berbau pornographi
Konten-konten yang berbau seksualitas yang nyata, baik konten aktivitas seksualitas yang tersirat dalam iklan, gambar fiksi, atau dalam bentuk humor atau satire juga dilarang di Facebook.
5. Konten dan akun yang tidak autentik
Dalam halaman Standar Komunitas Facebook, dijelaskan bahwa pihaknya sudah menerapkan sistem otomatis dan manual untuk memblokir dan menghapus akun yang membahayakan yang digunakan untuk menyalahgunakan Standar Komunitas.
Akun-akun yang memberikan informasi pribadi palsu, melakukan spam seperti memposting, membagikan, dan berinteraksi, atau membuat akun grup, halaman, atau lainnya yang dibuat dengan frekuensi sangat tinggi dalam waktu yang singkat.
Termasuk dalam hal ini mengenai berita-berita, dan konten-konten palsu yang tidak autentik dan manipulatif.
6. Konten yang melanggar HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)
Facebook akan membatasi konten atau menghapus akun yang terbukti melakukan pelanggaran hak cipta dan atau pelanggaran merek dagang setelah pihaknya menerima laporan dari pemilik hak atau atau perwakilannya yang sah.
Facebook berkomitmen untuk membantu orang atau organisasi untuk mempromosikan dan melindungi hak kekayaan intelektualnya, sehingga Facebook tidak mengizinkan konten yang melanggar atau yang tidak menghormati hak cipta.
Hukuman buat yang melanggar aturan Standar Komunitas Facebook
Tak semua pelanggar akan langsung dihapus atau di banned akunnya oleh Facebook. Tetap ada tingkatan hukuman untuk para pelanggar Standar Komunitas Facebook.
Tahap pertama biasanya akan diperingatkan oleh Facebook. Facebook memberikan kesempatan untuk mempelajari aturan Standar Komunitas dan mengikutinya.
Kemudian jika konten dari akun yang melanggar tersebut masih terus berlanjut, maka konten yang terbukti melanggar akan dihapus oleh Facebook kemudian akun akan dibatasi.
Nah, tingkat yang terakhir, yaitu akun pelanggar tersebut akan di nonaktifkan, di banned atau dihapus permanen oleh Facebook, sesuai tingkat keparahan pelanggaran dan kebijakan yang berlaku di Facebook.
Lihat gambar diatas. Terlihat seseorang mengunggah status dimana akun Facebooknya yang lama tengah dibatasi oleh Facebook dalam waktu beberapa hari. Mungkin orang tersebut sebelumnya mengunggah konten yang memang melanggar Standar Komunitas Facebook, sehingga akun menjadi dibatasi.
Adapun dalam sebuah grup atau halaman juga berlaku demikian. Dibawah ini aku berikan contoh sebuah grup yang akan dinonaktifkan jika masih terus melanggar Standar Komunitas.
Pada gambar diatas terlihat bahwa Facebook mengingatkan bahwa dalam 90 hari terakhir, grup Facebook tersebut telah dipenuhi konten yang melanggar Standar Komunitas Facebook dan konten tersebut dihapus oleh Facebook.
Jika sudah mencapai batas tertentu, Facebook akan menonaktifkan grup tersebut jika masih terus menerus melanggar Standar Komunitas.
Mungkin perhari juga ada ribuan aduan pengguna yang masuk ke Facebook dan akan di tindaklanjuti oleh mereka.
Banyak konten-konten atau akun-akun yang pada akhirnya diketahui melanggar Standar Komunitas kemudian ditindak oleh Facebook. Ini suatu hal yang sangat baik. Pengguna Facebook akan lebih merasa aman dan terlindungi.
Banyaknya aturan terkadang membuat pengguna tidak sadar telah melanggar
Ini bukan salahnya Facebook, aturannya dibuat untuk kenyamanan pengguna secara umum. Sebagai pengguna jika sudah kena peringatan satu kali, kita harusnya perlu cari tau, jika memang ingin tidak ada masalah kedepannya.
Ini berlaku di mana-mana, setiap situs punya aturan, baik itu Facebook, Twitter, Tiktok, Youtube, ada aturannya. Tujuannya satu, mereka ingin pengguna-nya nyaman dan betah berlama-lama memakai platform mereka.
Lihatlah salah satu curhatan pengguna Facebook dibawah ini.
Seseorang mengaku beberapa kali mengunggah konten untuk promosi produknya, kemudian kontennya dihapus oleh Facebook dan dirinya mendapatkan email pemberitahuan bahwa akun Facebook miliknya hampir di tangguhkan.
Tapi orang tersebut merasa tidak melanggar Standar Komunitas Facebook.
Padahal ini termasuk pelanggaran ya, Facebook hanya membolehkan profil atau akun kita digunakan untuk keperluan pribadi/personal. Untuk kegiatan jual beli, Facebook sudah menyediakan marketplace. Tujuannya supaya kegiatan tadi bisa terpisah, jadi tidak terlalu mengganggu pengguna lain.
Bayangkan jika setiap promo jualan yang ada di marketplace Facebook di pindahkan ke beranda. Mengganggu kan ya?
Itulah fungsinya kegiatan ini dipisah, sehingga yang butuh bisa cari disatu tempat, sedangkan yang tidak butuh, tidak perlu melihat postingan terkait promosi setiap menit di beranda mereka.
Yakin bahwa Facebook salah memberi penalti kita?
Memang pihak Facebook melakukan pemantauan lalulintas konten menggunakan sistem otomatis dan manual, sehingga terkadang kurang akurat.
Jika kamu merasa konten kamu tidak melanggar dan dihapus oleh pihak Facebook, kamu bisa ajukan banding terkait konten tsbt, silahkan baca terkait hal itu dilaman support Facebook disini https://id-id.facebook.com/help/346366453115924.
Jika akun kamu dinonaktifkan karena kesalahan Facebook juga, kamu bisa ajukan banding juga, baca terkait hal tsbt disini bukugue.com/akun-facebook-pribadi-saya-dinonaktifkan/.
Intinya, Facebook bisa salah, baik algoritma-nya salah deteksi ataupun tim Facebook-nya yang salah (human error). Dan kita diberi kesempatan untuk mengajukan banding. Jadi silahkan ajukan banding jika kamu merasa dirugikan.
Itulah penjelasan tentang aturan posting di Facebook. Facebook memiliki Standar Komunitas yang wajib diketahui dan diikuti oleh pengguna. Suka ataupun tidak suka, kita perlu patuhi aturannya.
Mungkin sampai disini dulu pembahasan kali ini. Jika ada yang kurang dan perlu ditambahkan, langsung saja tambahkan dikolom komentar dibawah.
Sekian dan terima kasih.
Tinggalkan Balasan