Pernahkah kalian diberi nasihat untuk berhati-hati menggunakan social media? Atau mungkin pernah dinasihati juga agar jangan mengunggah foto sembarangan? Pasti ada rasa sedikit kesel karena dilarang dan diatur kan ya?
Tapi jangan salah, nasihat tersebut ada benarnya juga lho.
Sebagai contoh kasus nih ya, beberapa waktu lalu di timeline twitter saya ada salah satu postingan yang menarik untuk dibahas. Sebutlah si pemilik akun adalah A. Dalam tweet yang dipostingnya tersebut, dia meminta bantuan para tweeps (twitter people / pengguna twitter) untuk melaporkan salah satu nama akun, sebutlah akun X.
Setelah mengivestigasi lebih lanjut, ternyata si A menemukan bahwa foto-foto yang pernah diunggahnya di social media digunakan oleh akun X sebagai gambar profil dan header twitternya. Lebih parahnya lagi, akun yang mencuri fotonya itu ternyata digunakan untuk memposting gambar-gambar dan video-video yang tidak senohnoh. Tidak perlu dijelaskan lah ya, pasti kalian sudah kebayang konten yang seperti apa yang diposting.
Pada saat saya menemukan postingan si A ini, tweetnya sudah mendapat lebih dari seribu kali retweet, namun si akun X masih saja belum terblokir dan masih bisa diakses oleh semua pengguna yang lain. Ini salah satu contoh saja, bahkan masih banyak sekali kejahatan diluar sana yang tidak kita tahu. Jadi, memang benar kalau ada yang menasehati untuk berhati-hati dengan apa yang kamu bagikan di social media. Meskipun foto yang kamu unggah bisa dibilang tidak vulgar namun kita tidak bisa menebak niat buruk orang lain yang bisa saja berdampak negatif ke kita.
Sebagai info tambahan, twitter sangat mendukung dan membuka lebar kesempatan kepada para pengguna setianya untuk membantu menjadikan Twitter sebagai media social yang semakin baik dan efektif. Sehingga, laporan dari pengguna sangat membantu pihak Twitter untuk mengendalikan dan membasmi akun-akun tidak benar yang seperti contoh diatas. Bahkan mulai Mei tahun ini, Twitter semakin memperketat peraturannya mengenai penggunaan akun parodi, yang bisa dibilang juga sebagai akun palsu. Bedanya disini, akun parodi biasanya dibuat dengan tujuan hanya sementara dan hanya menyebarkan canda. Sedangkan akun-akun nakal palsu biasanya digunakan untuk hal yang tidak baik seperti menipu untuk memanfaatkannya sebagai media mendapatkan uang dari para followernya.
Nah, kalau kalian ketermu akun nakal seperti ini, jangan ragu – ragu untuk segera melaporkannya ke pihak Twitter. Caranya gampang koq. Baiklah, beralih ke pokok pembahasan tentang bagaimana jika kamu mendapati kasus seperi ini di twitter dan ingin melaporkan akun yang bersangkutan.
– Pertama, anggaplah kamu sudah log in ke akun Twitter kamu dan juga sudah tahu nama akun yang akan kamu laporkan. Kunjungi halaman profil dari akun tersebut dan tap pada bagian kanan atas layar yang disimbolkan oleh tiga bulatan kecil. Jika kamu membuka twitter melalui desktop, maka tiga bulatan ini terletak di sebelah kanan dari tombol follow.
– Tap pada simbol tersebut sampai diberikan pilihan selanjutnya. Pilihan ini akan sedikit berbeda jika kamu membuka di destop dibandingkan jika membuka di aplikasi android. Tapi jangan khawatir, kamu hanya cukup mencari pilihan ‘report’ dan akan diarahkan ke halaman pelaporan yang sama baik untuk android maupun versi desktopnya.
– Selanjutnya Twitter memberikan 6 pilihan contoh kasus pelaporan. Ke-enam kasus ini memang yang paling sering terjadi dan paling sering dilaporkan ke admin twitter. Untuk melaporkan akun palsu tersebut, check pada pilihan ke-4 yaitu ‘ They’re pretending to be me or someone else’. Atau bisa diartikan juga bahkan ‘mereka (orang yang mengelola akun yang kamu laporkan) berpura-pura menjadi aku atau orang lain’. Kemudian klik ‘next’
– Setelah ini, Twitter akan menanyakan ‘siapa yang ditirukan oleh akun tersebut?’.
Jawabanmu tentu tergantung oleh siapa akun yang ditirukannya, bisa saja ‘saya’, ‘seseorang yang saya representasikan’, ‘perusahaan saya’ atau juga ‘orang lain’.
Nah, misalnya saja kasus seperti diatas, dimana kamu ingin membantu orang lain untuk melaporkan akun tersebut, maka ambil pilihan terakhir yaitu ‘someone else / orang lain’. Kemudian klik ‘Next’.
– Pertanyaan selanjutnya adalah ‘Apakah orang yang ditirukan tesebut mempunyai akun twitter?’
Jika kamu tahu usernamenya, maka ambil pilihan pertama dan masukkan pada kolom dibawah pilihan tersebut. Tapi kalau orang tersebut tidak punya akun twitter atau mungkin kamu tidak tahu kalau dia punya akun twitter atau tidak, maka pilih yang kedua. Jika ada sertakan pula nama lengkap dari orang yang ditirukan tersebut. Kemudian klik ‘Next’.
– Ini adalah langkah terakhir dari proses pelaporan.
Twitter memberitahukan bahwa laporanmu akan di review apakah menyalahi aturan atau tidak. Sementara itu, kamu diberikan dua pilihan agar tidak melihat postingan akun tersebut di timeline kamu. Pertama yaitu ‘block’, maksudnya adalah orang yang kamu block tidak akan dapat mengikuti akunmu dan tidak akan bisa pula melihat postingan-postinganmu. Yang kedua adalah ‘mute’, maksudnya adalah jika akun tersebut memposting sesuatu, entah kamu follow akun itu atau tidak, maka postingan dia tidak akan ditampilkan di timeline kamu.
Kembali menggunakan kasus diatas sebagai contoh, kalau saya lebih memilih untuk mengambil pilihan ‘block’, karena mereka tidak akan dapat melihat tweet yang saya posting dan tidak bisa mengambil foto-foto yang saya upload.
Kemudian klik ‘done’ dan kamu sudah berhasil melaporkan akun tersebut ke admin Twitter.
– Jika laporanmu sudah diterima maka kamu akan menerima notifikasi dari Twitter, dan jika dibuka maka akan menampilkan halaman seperti dibawah ini. Selanjutnya, Twitter akan mengirimkan notifikasi lagi jika ada tindakan selanjutnya ke akun yang kamu laporkan. Bisa saja akun tersebut kemudian di non-aktifkan sepihak oleh Twitter jika benar-benar terbukti menyalahi aturan.
Akhirnya, moral dari artikel ini adalah untuk selalu berhati-hati dan bijak memanfaatkan kecanggihan teknologi dan menggunakan social media. Terima kasih sudah membaca dan semoga membantu.
Tinggalkan Balasan